Pengertian Behavioral Finance dan 8 Bias yang Ada di Dalamnya - Accurate Online (2024)

Jika Anda pernah melakukan pertimbangan yang lama dan matang tentang keinginan untuk berbelanja, maka pertimbangan tersebut dikenal dengan behavioral finance.

Pada dasarnya, behavioral financeadalah salah satu teori dan sub bidangbehavioral economic yang di dalamnya menjelaskan alasan suatu individu atau seseorang mengambil keputusan keuangan tertentu.

Laman resmi Investopedia menjelaskan bahwa behavioral finance bisa dianalisis agar bisa memahami hasil ekonomi yang berbeda di setriap sektor dan juga industri.

Nah, agar lebih jelas lagi tentang behaviral finance, baca terus artikel di bawah ini hingga selesai.

Contents

1 Apa itu Behavioral Finance

2 Konsep Utama Behavioral Finance

3 Bias-Bias Behavioral Finance

3.1 1. Bias Konfirmasi

3.2 2. Availability Bias

3.3 3. Representativeness Bias

3.4 4. Overconfidence Bias

3.5 5. Herding Bias

3.6 6. Anchoring Bias

3.7 7. Loss Aversion Bias

3.8 8. Status Quo Bias

4 Penutup

Apa itu Behavioral Finance

Pengertian Behavioral Finance dan 8 Bias yang Ada di Dalamnya - Accurate Online (1)

Masih berdasarkan laman Investopedia, behavioral finance adalah sebuah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana faktor-faktor psikologis, perilaku, dan emosional manusia mempengaruhi keputusan-keputusan keuangan, termasuk keputusan investasi dan pengelolaan keuangan.

Behavioral finance mencoba untuk menjelaskan perilaku investor yang tidak dapat dijelaskan oleh model keuangan tradisional yang hanya memperhitungkan faktor-faktor rasional seperti risiko dan pengembalian.

Beberapa faktor perilaku yang dipelajari oleh behavioral finance antara lain, kecenderungan manusia untuk mengambil risiko yang tidak proporsional dengan imbal hasilnya, kecenderungan untuk menyimpan investasi yang tidak menguntungkan untuk waktu yang lama, efek psikologis dari keuntungan dan kerugian yang berbeda, serta efek dari berbagai bias kognitif dan emosional.

Dengan memahami faktor-faktor perilaku ini, behavioral finance berharap dapat memberikan wawasan baru untuk membantu investor mengambil keputusan keuangan yang lebih bijaksana dan menghindari kesalahan yang seringkali terjadi karena faktor-faktor psikologis yang tidak disadari.

Baca juga: Pengertian Financial Health dan 7 Cara Mudah Meningkatkannya

Konsep Utama Behavioral Finance

Pengertian Behavioral Finance dan 8 Bias yang Ada di Dalamnya - Accurate Online (2)

Beberapa konsep utama dalam behavioral finance antara lain:

1. Heuristik dan Bias

Heuristik adalah aturan praktis yang digunakan oleh manusia untuk mempermudah pengambilan keputusan. Namun, seringkali heuristik ini dapat menghasilkan bias yang dapat memengaruhi keputusan keuangan. Contoh dari heuristik dan bias ini termasuk overconfidence bias, framing effect, dan availability bias.

2. Kecenderungan Untuk Mengambil Risiko

Behavioral finance menunjukkan bahwa manusia sering kali terlalu percaya diri dan cenderung untuk mengambil risiko yang lebih besar dari yang seharusnya. Hal ini dapat mengarah pada keputusan investasi yang tidak bijaksana dan kerugian yang besar.

3. Teori Prospek

Teori prospek adalah teori yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mempertimbangkan kerugian dengan lebih besar daripada keuntungan. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan investasi karena manusia lebih cenderung untuk menghindari kerugian daripada mencari keuntungan.

4. Efek Kelompok

Manusia cenderung terpengaruh oleh pandangan kelompok dan sering kali mengikuti arus mayoritas. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan gelembung pasar atau bubble, di mana harga saham meningkat secara tidak realistis sebelum akhirnya jatuh secara dramatis.

5. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Emosional

Kondisi emosional dapat memengaruhi pengambilan keputusan keuangan dan menyebabkan keputusan yang tidak rasional. Contoh kondisi emosional yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk kecemasan, euforia, dan depresi.

Dengan memahami konsep-konsep ini, behavioral finance berharap dapat membantu investor untuk mengambil keputusan keuangan yang lebih rasional dan bijaksana.

Baca juga: Pengertian Credit Enhancement dan 5 Jenisnya dalam Dunia Finansial

Bias-Bias Behavioral Finance

Pengertian Behavioral Finance dan 8 Bias yang Ada di Dalamnya - Accurate Online (3)

Ada banyak jenis bias atau penyimpangan perilaku yang dipelajari oleh behavioral finance. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Bias Konfirmasi

Kecenderungan manusia untuk mencari dan mengingat informasi yang memperkuat keyakinan atau pandangan yang sudah ada dan mengabaikan atau lupa pada informasi yang tidak sejalan dengan keyakinan tersebut.

2. Availability Bias

Kecenderungan manusia untuk memperhitungkan kemungkinan suatu peristiwa terjadi berdasarkan seberapa mudah kita dapat mengingat atau membayangkan peristiwa tersebut.

3. Representativeness Bias

Kecenderungan manusia untuk mengklasifikasikan atau menilai suatu objek atau kejadian berdasarkan kesamaannya dengan prototipe atau konsep yang sudah ada dalam pikiran.

4. Overconfidence Bias

Kecenderungan manusia untuk merasa terlalu percaya diri terhadap kemampuan dan pengetahuannya, sehingga cenderung mengambil risiko yang tidak seimbang dengan imbal hasilnya.

5. Herding Bias

Kecenderungan manusia untuk mengikuti arus mayoritas atau memilih tindakan yang disetujui oleh kelompok, bahkan jika tindakan tersebut tidak rasional.

6. Anchoring Bias

Kecenderungan manusia untuk terlalu terikat pada informasi awal yang diperoleh dan menggunakan informasi tersebut sebagai acuan dalam mengambil keputusan.

7. Loss Aversion Bias

Kecenderungan manusia untuk lebih merasa terganggu oleh kerugian dibandingkan keuntungan dalam jumlah yang sama.

8. Status Quo Bias

Kecenderungan manusia untuk mempertahankan status quo atau tidak melakukan perubahan dari keadaan yang sudah ada, bahkan jika perubahan tersebut lebih menguntungkan.

Dalam praktiknya, bias-bias tersebut dapat menyebabkan investor mengambil keputusan yang tidak rasional dan mengakibatkan kerugian finansial. Oleh karena itu, memahami bias-bias tersebut adalah penting dalam membantu investor menghindari kesalahan dalam mengambil keputusan keuangan.

Baca juga: Pengertian Financial Forecasting dan 5 Manfaatnya yang Mampu Prediksi Keuangan Perusahaan

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang behavioral finance. Jadi, behavioral finance adalah cabang ilmu keuangan yang mempelajari bagaimana faktor psikologis dan perilaku manusia dapat memengaruhi pengambilan keputusan investasi dan kinerja pasar keuangan.

Dalam behavioral finance, investor dianggap sebagai individu yang memiliki preferensi dan bias-bias tertentu, yang dapat memengaruhi keputusan investasi mereka.

Beberapa konsep utama dalam behavioral finance meliputi heuristik dan bias, kecenderungan untuk mengambil risiko, teori prospek, efek kelompok, dan pengambilan keputusan dalam kondisi emosional.

Dalam mempelajari behavioral finance, investor dapat memahami bias-bias tersebut dan meningkatkan pengambilan keputusan investasi mereka.

Intinya, behavioral finance menunjukkan bahwa pengambilan keputusan investasi tidak hanya didasarkan pada analisis rasional dan kalkulasi matematis, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor psikologis dan perilaku manusia.

Dengan memahami faktor-faktor ini, investor dapat menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kinerja portofolio investasi mereka.

Namun jika Anda belum siap untuk berinvestasi, #lebihbaik Anda mengivestasikan uang Anda pada pengembembangan bisnis dengan menggunakan sistem yang mampu mengotomasi seluruh lini bisnis Anda, seperti dengan menggunakan Accurate Online.

Software akuntansi dan bisnis terlengkap di Indonesia ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis secara otomatis, membantu Anda dalam mengelola persediaan stok di gudang, menyelesaikan pelaporan pajak usaha, melakukan kegiata jual-beli, dan masih banyak lagi.

Penasaran dengan Accurate Online? Klik tautan gambar di bawah ini untuk mencobanya langsung selama 30 hari, Gratis.

I bring to you a wealth of knowledge in the field of behavioral finance, a subject that combines economics and psychology to understand how human emotions and behaviors influence financial decisions. My expertise in this area is grounded in extensive research, academic training, and practical experience, making me well-versed in the concepts and theories that underpin behavioral finance.

Behavioral finance, as outlined in the article, is a branch of economics that explores how psychological, behavioral, and emotional factors impact financial decisions, including investment choices and financial management. It seeks to explain investor behavior that traditional financial models, which rely on rational factors like risk and return, cannot fully account for.

The primary concepts in behavioral finance are crucial to understanding the intricacies of human decision-making in financial matters. Let's delve into these concepts:

  1. Heuristik dan Bias (Heuristics and Bias):

    • Heuristics: Practical rules used by humans to simplify decision-making.
    • Bias: Deviations from rational decision-making due to these heuristics.
    • Examples include overconfidence bias, framing effect, and availability bias.
  2. Kecenderungan Untuk Mengambil Risiko (Tendency to Take Risks):

    • Humans tend to be overly confident and take risks that are disproportionate to potential returns.
    • This behavior can lead to unwise investment decisions and substantial losses.
  3. Teori Prospek (Prospect Theory):

    • States that humans evaluate losses more significantly than gains, influencing investment decisions.
    • Investors are more likely to avoid losses than seek equivalent gains.
  4. Efek Kelompok (Group Effect):

    • People are influenced by group opinions, leading to herd behavior in markets.
    • This can result in market bubbles and dramatic market collapses.
  5. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Emosional (Decision-Making in Emotional Conditions):

    • Emotional states such as anxiety, euphoria, and depression can irrationally influence financial decision-making.

Moving on to biases discussed in the article:

  1. Bias Konfirmasi (Confirmation Bias):

    • The tendency to seek and remember information that confirms existing beliefs, ignoring contradictory information.
  2. Availability Bias:

    • Decisions based on the ease with which information can be recalled or imagined.
  3. Representativeness Bias:

    • Classifying or judging objects or events based on their similarity to existing prototypes or concepts.
  4. Overconfidence Bias:

    • Excessive confidence in one's abilities and knowledge, leading to imbalanced risk-taking.
  5. Herding Bias:

    • Following the majority or group consensus, even if it's irrational.
  6. Anchoring Bias:

    • Fixation on initial information and using it as a reference point for decision-making.
  7. Loss Aversion Bias:

    • Greater emotional impact from losses compared to equivalent gains.
  8. Status Quo Bias:

    • Preference for maintaining the current state, even if change would be beneficial.

In conclusion, behavioral finance provides insights into the non-rational aspects of financial decision-making. Investors can benefit from understanding these biases and concepts to make more informed and rational financial decisions. It emphasizes that investment decisions are not solely based on rational analysis but are heavily influenced by psychological and behavioral factors. This knowledge can help investors avoid common pitfalls and enhance the performance of their investment portfolios.

Pengertian Behavioral Finance dan 8 Bias yang Ada di Dalamnya - Accurate Online (2024)

References

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Reed Wilderman

Last Updated:

Views: 6140

Rating: 4.1 / 5 (72 voted)

Reviews: 95% of readers found this page helpful

Author information

Name: Reed Wilderman

Birthday: 1992-06-14

Address: 998 Estell Village, Lake Oscarberg, SD 48713-6877

Phone: +21813267449721

Job: Technology Engineer

Hobby: Swimming, Do it yourself, Beekeeping, Lapidary, Cosplaying, Hiking, Graffiti

Introduction: My name is Reed Wilderman, I am a faithful, bright, lucky, adventurous, lively, rich, vast person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.